
Ada seorang suami yang setia dan seorang istri yang tidak setia. Pada suatu hari ketika pulang bekerja dari kantor, tanpa sengaja suami yang setia ini melewati warung kopi yang berada disamping rumahnya. Ketika dia melangkahkan kakinya, tanpa sadar ia mendengarkan beberapa tetangganya yang sedang duduk-duduk di warung tersebut memperguncingkan tentang kelakuan istrinya yang suka membawa laki-laki lain ke dalam rumah mereka ketika ia tak berada dirumah. Hal ini pun membuat sang suami tersebut terkejut, namun suami ini adalah suami yang baik sehingga ketika dia mendengar perbuatan istrinya itu, ia tidak langsung begitu saja mempercayai apa yang ia dengar namun jauh dalam hatinya ia mau membuktikannya dulu dengan mata kepalanya sendiri. Beberapa hari kemudian ia mendapatkan tugas dari kantor untuk mengawasi proyek yang berada diluar kota dan membutuhkan waktu tiga hari. Ketika ia mau berangkat, seperti biasanya ia pun berpamitan dengan istrinya dengan berkata ” Mami sayang, papi mungkin mau pergi selama tiga hari, tapi sebelum papi jalan, papi mau menggambar Cicak di leher mami ”. Mendengar hal itu istrinya pun terkejut dan berkata ” maksudnya apa sih papi !! kok pake acara gambar cicak segala ? ” lalu sang suami pun berkata : ” Maksudnya kalo nanti mami selingkuh dengan laki-laki lain pasti akan ketahuan karena gambar cicaknya akan terhapus ”. kemudian sang suamipun menggambar seekor cicak lengkap dengan ekornya serta posisi mata cicak tersebut dalam keadaan terbuka. Lalu berangkatlah suami tersebut selama tiga hari lamanya. Ketika sang suami tak berada dirumah, istrinya pun mulai memanggil teman laki-lakinya untuk berselingkuh selama tiga hari. Setelah tiba waktunya hari ketiga sang istri pun bingung karna gambar cicak yang ada dilehernya telah terhapus akibat perselingkuhan yang ia lakukan. Karena itu dia pun memanggil teman selingkuhannya untuk menggambar ulang cicak tersebut. namun teman selingkuhannya itu menggambar seekor cicak yang tidak sama dengan apa yang digambarkan oleh suaminya, dimana ia menggambar cicak tersebut dengan posisi matanya dalam keadaan tertutup. Ketika suaminya tiba dirumah dan melihat gambar cicak tersebut dalam keadaan matanya tertutup, maka berkatalah suami itu kepada istrinya : ”Mami kok mata cicaknya tertutup ? waktu papi gambar kan matanya terbuka ? kok papi pulang mata cicaknya jadi tertutup ? ” mendengar itu sang istri pun menyahut dengan tanpa dosa ” Soalnya papi perginya lama sih!!makanya Cicaknya Mati.....”
Saudara Yang kekasih, Sebab itu Kesetiaan adalah bukan pilihan, tetapi adalah keharusan, namun sayang sekali ternyata dalam kehidupan ini rupanya kesetiaan bukan menjadi keharusan, sehingga lebih mirip pilihan dan akibatnya orang yang setia menjadi begitu langka, seperti yang dikatakan kitab Amsal “ Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?(Ams 20:6). Kesetiaan kepada Tuhan, begitu diharapkan ditemukannya diantara umat manusia seperti yang diserukan Nabi Mika ataupun seruan Tuhan Yesus kepada para ahli Taurat dan orang Farisi( Mik 6:8 bdk Mat 23:23). Pertanyaan bagi kita Apakah Kesetiaan kepada Tuhan itu masih ada? Lalu mengapa ketika kita tidak berdaya, kita harus tetap setia ? Serta apakah wujud dari Kesetiaan itu ? untuk itu pada kesempatan ini mari sama-sama kita melihat bagaimana Bentuk Kesetiaan yang di tawarkan lewat pembacaan Kitab 1 petrus 4 : 1-11.
Kedua. Sang rasul menyadari bahwa jemaat-jemaat Tuhan yang tersebar di kota Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia kecil dan Bitinia ini adalah orang-orang yang dulunya hidup dalam hawa nafsu dan keinginan duniawi ( 1 Petrus 4: 3-4 ) dimana mereka kemudian bertobat dan mengambil komitmen untuk mengikuti Yesus. Artinya bahwa dengan membaca surat ini Rasul Petrus berharap agar mereka tetap selalu setia dan tidak meninggalkan Allah ketika cobaan datang menghampiri dan merongrong kehidupan mereka.
Hidup di dalam Doa ( 1 Petrus 4 : 7)
Doa adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam membangun relasi atau hubungan dengan Allah. Ketika orang kristen mau bertemu atau mau menceritrakan persoalan-persoalan kehidupan yang ia alami kepada Allah, tentulah kita tidak dapat bertemu dengan Allah secara fisik atau empat mata. Tetapi sesungguhnya kita dapat melakukannya hanya didalam Doa. Rasul petrus menyarankan kepada jemaat-jemaat Tuhan pada saat itu agar selalu menguasai diri dengan tenang agar dapat berkomunikasi dengan Allah melalui Doa. Artinya bahwa dengan situasi dan kondisi yang dialami Jemaat Tuhan pada waktu itu, maka hal yang pertama yang harus dilakukan adalah menguasai diri dengan tenang agar dapat Berdoa. karena lewat Doa, Allah bisa melepaskan kita dari kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Yesus hanyalah sejauh Doa untuk itu ” Mintalah maka akan diberikan kepada kita ( Matius 7:7 ). Ketika kehidupan kita tidak berdaya dan kita merasa bahwa hidup ini tidak berarti maka marilah kita datang kepada Kristus dengan perantaraan sebuah Doa yang kita panjatkan. Jadi bentuk Kesetiaan kita kepada Allah yang pertama adalah Doa.
Terkait dengan Kasih, disini rasul petrus sangat menekankan kehidupan kasih dengan kalimat ” Tetapi yang terutama ”. Hal ini berarti bahwa Kasih adalah merupakan sesuatu yang sangat besar manfaat serta nilainya bagi kehidupan orang-orang percaya. Karena diantara Iman, Pengharapan dan Kasih, hal terbesar adalah Kasih ( 1 Korintus 13 : 13 ). Tidak ada gunanya orang kristen jika tidak memiliki kasih dalam kehidupannya. Kasih yang diharapkan rasul Petrus disini adalah suatu kehidupan kasih yang mencerminkan Kasih Kristus yang telah mati diatas kayu salib demi untuk menebus dosa-dosa manusia. dimana cermin daripada Kasih yang sejati adalah Kasih yang tidak mengharapkan imbalan apa-apa. dan untuk itu rasul Petrus sangat mengharapkan jemaat-jemaat Tuhan untuk mengasihi dengan sungguh-sungguh seorang dengan yang lainnya tanpa mengharapkan imbalan ( 1 Petrus 1 :22 ). Lalu apa itu Kasih dan bagaimanakah kehidupan didalam Kasih ? mari kita melihat definisi kehidupan Kasih pada kitab 1 Korintus 13 : 4-7. karena Kasih kita juga dapat mengampuni kesalahan orang lain (Matius 6 : 14-15 ). Karena Kasih Allah yang sangat Besar telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa-dosa kita agar kita layak dihadapan Allah. Maka untuk itu selayaknyalah kita orang-orang Kristen hidup didalam Kasih yang mencerminkan Kesetiaan kita kepada Allah.
Saudara-saudara yang kekasih, mungkin didalam kehidupan kita sering atau selalu hidup dengan berbagai persoalan yang dapat membuat kita tidak berdaya dan tidak mampu untuk keluar dari segala macam himpitan-himpitan hidup yang menghampiri kita, sehingga hal ini membuat kita tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita.
Oleh: Abdy Busthan