Jadi, kegiatan berpikir terwujud dalam proses akal budi yang berupa gerakan satu pikiran kepada pikiran lain dengan cara "menalar". Maka penalaran adalah proses dalam akal budi yang berupa kegiatan menghubungkan satu pikiran dengan pikiran-pikiran lain, untuk menarik sebuah kesimpulan (Sidharta Arief, 2010).
Hal yang sama ditegaskan oleh Daito Apollo (2011), bahwa penalaran adalah proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu bisa mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir harus dilakukan dengan cara tertentu.
Pada dasarnya, terdapat dua cara untuk bisa mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu dengan rasio berdasarkan pengalaman. Kaum rasionalime mengembangkan diri melalui rasio, sementara kaum empiris mengembangkan diri melalui pengalaman.
Berdasarkan uraian kedua ahli di atas, maka penalaran adalah proses berpikir dalam bentuk kegiatan yang menghubungkan pikiran-pikiran untuk memunculkan kesimpulan. Atau dengan kata lain, proses berpikir dengan rangkaian pernyataan yang tertata dan tersusun dengan cara tertentu untuk menyimpulkan sesuatu hal.
Setiap penalaran memiliki struktur berupa pernyataan (premis dan argumen). Pernyataan itu kemudian di olah nalar, sebelum menghasilkan kesimpulan.
Sedangkan suatu kesimpulan akan dianggap valid jikalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan dengan cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan inilah yang disebutkan sebagai logika.
Contoh penalaran sbb:
~ Semua manusia akan mati
~ Jefri adalah manusia
~ Jadi, Jefri akan mati
~ Singa adalah binatang
~ Binatang adalah makhluk hidup
~ Jadi, Singa adalah makhluk hidup
~ Beberapa Yamaha adalah motor
~ Beberapa motor adalah Honda
~ Jadi, beberapa Honda adalah Yamaha
~ Beberapa tanaman adalah bunga
~ Beberapa bunga adalah objek berwarna merah
~ Jadi, beberapa tanaman adalah objek berwarna merah
Oleh: Abdy Busthan
Post a Comment