Berdasarkan sudut pandang filosofis, filsafat ilmu pengetahuan dapatlah dipahami berdasarkan empat pendekatan dengan menggunakan empat pertanyaan ilmiah berikut ini:
- Apakah pengetahuan itu? Pertanyaan jenis ini membutuhkan jawaban berupa “hakikat” (isi arti hakiki) yaitu sebuah bentuk “pengetahuan subtansial” tentang apa dan bagaimana itu ilmu pengetahuan.
- Mengapa ilmu pengetahuan itu ada? Bahwa pertanyaan ini membutuhkan jawaban tentang sebab-akibat dari keberadaan atau “pengetahuan kausal” ilmu pengetahuan.
- Bagaimana ilmu pengetahuan itu bisa ada? Pertanyaan seperti ini memerlukan jawaban mengenai “metode” untuk dapat mengetahui objek yang berupa “pengetahuan metodis” ilmu pengetahuan.
- Untuk apa ilmu pengetahuan itu ada? Bahwa pertanyaan ini membutuhkan jawaban berupa “manfaat” ilmu pengetahuan untuk kehidupan manusia sebagai makhluk yang berpikir, yaitu berbentuk “pengetahuan normatif” ilmu pengetahuan
Menurut Busthan Abdy (2017), dari keempat pertanyaan di atas, jika di runut berdasarkan susunan kata, maka dapat dipahami bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis, berbagai bentuk dan sifatnya. Dapatlah meliputi: pluralitas ilmu pengetahuan (ragam ilmu pengetahuan). Sedangkan objek formanya adalah “hakikat” (intisari) ilmu pengetahuan.
Suparlan Suhartono (2011) dalam Busthan Abdy (2017) menyatakan bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu bidang studi filsafat yang mempelajari segala macam jenis, bentuk, dan sifat dari ilmu pengetahuan.
Senada dengan hal di atas, Sonny Keraf & Mikhael Dua (2013) juga menyatakan bahwa, filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini, tema yang dipersoalkan adalah apa itu kebenaran? Apa metode ilmu pengetahuan? Manakah metode yang paling bisa diandalkan? Apa kelemahan metode yang yang ada? Apa itu teori? Apa itu hipotesis? Apa itu hukum ilmiah?
Pengertian Pengetahuan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
Sonny Keraf & Mikhael Dua (2013) dalam Busthan Abdy (2017) menyatakan bahwa pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya.
Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu. Juga mencakup praktik atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibakukan secara sistematis dan metodis. Karena itu, filsafat pengetahuan berkaitan dengan upaya mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan manusia pada umumnya, terutama menyangkut gejala pengetahuan dan segala sumber pengetahuan manusia. Sehingga timbul beberapa pertanyaan tentang bagaimana manusia bisa tahu? Apakah manusia bisa sampai pada pengetahuan yang bersifat pasti? Apakah pengetahuan yang pasti itu mungkin? Apa artinya mengetahui sesuatu? Bagaimana manusia bisa tahu bahwa ia tahu? Dari mana asal dan sumber pengetahuan manusia itu? Apakah pengetahuan sama dengan keyakinan? Dimana letak perbedaannya?
Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui dan yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia bersikap dan bertindak. Jadi, pengetahuan lebih dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia berkaitan dengan proses mempelajari sesuatu.
Pengertian Ilmu pengetahuan
Menurut Busthan Abdy (2017), ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia, dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi yang dimaksudkan di atas, dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan pasti. Ilmu dalam hal ini memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu yang ditelusuri, diperoleh dari keterbatasan yang ada.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih dalam dan lebih jauh tentang pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi. Sonny Keraf & Mikhael Dua (2013) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah merupakan keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis.
Ilmu pengetahuan dalam hal ini dapat dilihat sebagai upaya untuk menjelaskan hubungan antara berbagai hal dan peristiwa dalam alam semesta ini secara sistematis dan rasional (masuk akal). Misalnya saja, ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
Demikan halnya dengan ilmu psikologi yang hanya bisa meramalkan perilaku setiap manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan
Diantara ketiga hal ini: filsafat, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan, terdapat beberapa persamaan. Persamaan-persamaan yang dimaksudkan diantaranya adalah sebagai berikut:
- Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya dalam menyelidiki objek selengkap-lengkapnya
- Ketiganya dapat memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami, dengan menunjukkan sebab-sebabnya.
- Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
- Ketiganya mempunyai metode dan sistem
- Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar
Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan
Untuk perbedaan filsafat, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Filsafat
|
Pengetahuan
|
Ilmu Pengetahuan
|
Mencoba merumuskan pertanyaan atas
jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan.
|
Yang dipelajari terbatas, karena hanya
sekedar kemampuan yang ada dalam diri manusia untuk mengetahui sesuatu hal.
|
Cenderung kepada hal yang dipelajari dari
sebuah buku panduan.
|
Keseluruhan yang ada
|
Objek penelitian terbatas
|
Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang
dunia material.
|
Menilai objek renungan dengan suatu makna.
Misalkan: religi, kesusilaan, keadilan, dsb
|
Tidak menilai objek dari suatu sistem
nilai tertentu.
|
Ilmu pengetahuan adalah definisi
eksperimental.
|
Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu.
|
Bertugas memberikan jawaban
|
Ilmu pengetahuan dapat sampai pada
kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris
|
Dari perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa fokus utama filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Metode ilmu pengetahuan adalah metode-metode yang logis karena ilmu pengetahuan mempraktekkan logika. Sedangkan temuan-temuan dalam kajian setiap ilmu pengetahuan, dimungkinkan oleh akal budi manusia yang terbuka pada realitas. Keterbukaan budi manusia terhadap realitas seperti ini disebutkan sebagai imajinasi. Sehingga logika dan imajinasi adalah dua dimensi penting dari seluruh cara kerja ilmu pengetahuan.
Jadi, tugas ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran manusia untuk mempelajari secara mendalam (serius) proses logika dan imajinatif dalam cara kerja ilmu pengetahuan. Tak pernah ada imajinasi tanpa logika dalam ilmu pengetahuan. Keduanya akan berjalan secara simultan (bersamaan).
Ditulis oleh: Abdy Busthan
Post a Comment